Sunday 21 September 2014

Tuhan tidak memerlukan kesempurnaan kita untuk menghasilkan buah-buah yang baik dari kita. Dia menggunakan keterbatasan kita untuk menghasilkan kesempurnaan, keindahan, kaharuman atau hal-hal yang mengagumkan.Tuhan menggunakan keadaan kita yang serba terbatas, sifat-sifat, kebiasaan-kebiasaan atau kekurangan kita untuk menciptakan hal-hal yang besar, perbuataan-perbuatan besar, kemenangan besar bagi kita. Kalau kita merenungkan kehidupan Daud misalnya, ia hanya seorang remaja belia, pengembala kambing dan domba, bila dibandingkan dengan ketujuh saudara-saudaranya yang lebih besar, lebih kuat dan lebih gagah. Namun Tuhan memilih dia.
 
Ketika Daud mengalahkan Goliat, ia tidak menggunakan kelengkapan perang seperti umumnya para tentara, memiliki pedang, baju sirah, topi, dan sebagainya. Ia datang dengan keterbatasannya sebagai seorang pengembala, hanya membawa tongkat, umban dan mengantongi lima butir batu licin yang dipungutnya di tepi sungai. Betapa sederhana dan terbatasa kelengkapan perang Daud. Namun keterbatasan itu yang digunakan oleh Tuhan untuk mengalahkan Goliat dan menunjukkan kebesaran Tuhan di mata seluruh bangsa Israel. 

Allah sering bekerja di sekitar kita dan dalam keterbatasan kita untuk mendatangkan keuntungan dan pertumbuhan terbesar bagi kita. Di dalam Tuhan, semua keterbatasan kita dapat mengembangkan kita mencapai puncak tertinggi manapun yang tidak bisa dicapai oleh orang-orang di luar Tuhan. Bersama Tuhan kita mampu mencapai apapun, mengalahkan siapapun, mengatasi rintangan seberat apapun. Bersama Tuhan, Daud mampu mengalahkan Goliat dan mencapai puncak ketenaran sebagai seorang pahlawan Israel. Bersama Tuhan, Yusuf mampu mencapai jabatan kedua tertinggi di Mesir. Bersama Tuhan, Daniel, Sadrach, Mesakh dan Abednego mampu mencapai posisi tertinggi di Babel.

Bersama Tuhan dan ditanganNya, semua keterbatasan kita justru menjadi sarana mengembangkan kita sampai tingkat tertinggi. Tuhan mengetahui keterbatasan dan kelemahan kita. Ia yang merancang kelahiran kita di dunia ini. Ia menaruh semua kelengkapan yang kita perlukan untuk suatu tujuan yang ia inginkan kita capai dalam kehidupan kita, dan melalui pencapaian itu namaNya dimuliakan. Dalam Yermia 1:5 Tuhan berkata kepada Yermia: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau,”

Tuhan mengetahui rencanaNya yang ia taruh dalam diri kita. Di tanganNya, semua kelengkapan kita, yang menurut pandangan kita itu sangat terbatas, tidak mencukupi, menjadi alat-alat yang sangat menentukan, sangat powerful, bagi kemenangan kita. 

Dalam cerita Perjanjian Lama 2 Raja-Raja 6 dan 7), dikisahkan bahwa Benhadad, raja Aram, menghimpunkan seluruh tentaranya, lalu maju mengepung Samaria, ibukota Israel. Maka terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama mereka mengepungnya, sehingga sebuah kepala keledai berharga delapan puluh syikal perak dan seperempat kab tahi merpati berharga lima syikal perak.
Namun Tuhan hanya menggunakan detik langkah kaki dari empat orang berpenyakit kusta untuk mengusir puluhan ribu tentara itu. Mereka lari tunggang langgang karena mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar. Derap langkah keempat orang kusta itu digunakan Tuhan untuk menjadi kegentaran di pihak tentara Aram. Betapa sederhana cara Tuhan mengalahkan musuh-musuh bangsa Israel. Tuhan tidak membutuhkan tentara berkuda dalam jumlah besar, hanya bunyi langkah kaki empat orang kusta yang kelaparan. 

Oleh karena itu, bila anda ingin menggapai puncak kejayaan anda, hanya ada satu cara sederhana iaitu berjaya bersama Tuhan dan di dalam Tuhan. Di tanganNya, kelemahan, keterbatasan anda menjadi sumber inspirasi, sumber kekuatan kejayaan anda. Hanya diperlukan derap kaki anda bersama Tuhan untuk menggapai kemenangan. Tuhan memberkati anda semua.

0 comments:

Post a Comment

Pilihan Pembaca

Lazada Malaysia
Lazada Malaysia